Thursday, September 3, 2020

Belajar dari tanaman

-Kaulmi Kulsum-




Kamis, 3 September 2020



Assalammu'alaikum.Wr.Wb

Wah, sudah lama sekali saya tidak update blog ini.
Ini pun saya memutuskan untuk updating lagi lantaran untuk keperluan tugas perkuliahan, dan supaya mengembalikan mood hobbi menulis saya yang ala kadarnya. 

Saat ini saya adalah ibu rumah tangga beranak 2, anak saya kebetulan 22nya adalah laki-laki.
Kebayang dong, bagaimana repotnya mengurus rumah tangga tanpa bantuan ART. 
Jadi, saya juga perlu waktu untuk me time. Me time favorite saya salah satunya adalah gardening, gardening apa? Tanaman hias pastinya. 

Kemarin, paket tanaman yang saya beli dari market place baru saja datang. Dari 5 yang saya beli ada 1 yang terlihat layu, mungkin tidak cukup air.
Tadi pagi, saya baru sempat untuk menempatkan tanaman tsb di pot.  Dengan harapan , tanaman yang layu tadi akan kembali tumbuh subur.

Saya pun melibatkan anak-anak saya dalam proses re-pot tsb. Wah, mereka memang selalu antusias kalau saya ajak menanam. 
Si abang kebagian untuk menanam keladi, sedangkan si adek kebagian menanam rosemary. 
Ketika abang melihat tanaman keladi tsb mulai layu dan daunnya mulai berubah menjadi warna kuning, abangpun bertanya

🧒 :"Ma, kenapa ini daunnya layu? Koq daunnya warna coklat, ini mau mati ya ma? Yah sayang banged, abang jadi sedih" . 

🧕: Iya mungkin karena kurang air bang, atau akarnya sudah busuk, coba abang tolong pindahin dulu tanamannya ke pot.

Saat dia mulai pindahin, ternyata akarnya masih bagus, dan ada anaknya yang mulai tumbuh. Padahal, si abang tadi sedih tanamannya mau mati. 

Lalu, mamak kaitkan dengan  alqur'an di surat Al-An'am ayat 59. "Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata".


Mama coba jelaskan ke abang, bahwa hidup matinya tanaman keladi adalah kehendak allah , kita hanya berusaha dan berdoa, agar tanaman ini tetap hidup.


Lalu abang pun langsung berdoa, " Ya Allah, semoga tanaman ini tumbuh terus, abang mau lihat tanaman ini terus ya allah".

Dari tanamanlah abang belajar, bahwa ada setitik harapan dalam hati dan pikiran abang, agar tanaman keladi tadi tetap survive. 

Harapanlah yang membuat manusia tetap hidup, harapan juga lah yang membuat manusia tetap berhusnuzon kepada Allah. 
Harapan juga lah yang dapat membuat mimpi menjadi nyata.

Jadi, komunikasi produktif saya hari ini bersama kedua anak saya cukup berjalan lancar.

Harapan saya esok hari adalah, abang tetap merawat tanaman tadi dengan penuh cinta. 


Sekian cerita saya hari ini .

Wassalammu'alaikum wr wb

#harike-1
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




No comments:

Post a Comment