Berkaca pada realita
Berkaca pada realita..
menyaksikan mimpi berkerumun menuntut janji ,
Keluarkan mereka dari bongkahan kristal imaji
yang tlah lama menjadi teralis
seakan apatis,
ternyata hanya takut..
bersembunyi dari sengatan sinar mentari
kemudian menampakkan diri ketika semua dalam lelap
Meringis
dan mengumpat lewati menit
Bernyanyi dalam alunan kesedihan
seakan hidup segera berakhir,
kemudian menanggalkan senjata kehidupan
dan mengibarkan bendera putih
seakan hidup menjadi gurauan dan berebut mencari makna dalam celoteh
Nihil.
Menenggelamkan diri dalam luapan emosi sendiri.
Yang akhirnya tenggelam bersama amarah dan kenegatifan pikiran.
sedangkan bagaimana dengan hati? kemanakah hati ku pergi saat ini?
apakah masih tenggelam dalam lautan emosi? ataukah sudah terbang ke langit yang tinggi?
apakah cukup sampai disini?apakah semua harus berakhir?
No comments:
Post a Comment